Siapa bilang kita bisa sewenang-wenang terhadap buruh?! Buruh memang orang yang bertugas membantu kita tapi bukan berarti kita bisa seenaknya saja mengeksploitasi tenaga mereka. Buruh bukanlah sebuah mesin atau robot yang diciptakan untuk melayani dan memenuhi segala permintaan sang majikan. begitu sang majikan memencet tombol A, maka si robot akan mengerjakan A, tanpa ada perlawanan atau protes sedikitpun. Karena robot memang tak punya dan takkan pernah punya rasa dan perasaan. Buruh adalah manusia yang punya perasaan, punya hati. Mereka sama seperti kita bisa lelah dan sakit.
Banyak media yang memberitakan tentang buruh, mulai dari masalah PHK hingga penyiksaan PRT (bc: pembantu rumah tangga). Bulu kuduk saya langsung merinding begitu menyaksikan berita-berita itu. Di mana rasa kemanusiaan itu? Di mana nurani mereka? Coba bayangkan jika yang mengalami hal itu adalah anak dan istri anda atau saudara anda. Bagaimana perasaan kalian sebagai manusia yang punya perasaan?! Kecuali kalau memang anda tak punya hati, atau jika hati anda sudah diganti dengan hati batu.
Cobalah untuk menghargai buruh ataupun PRT. Berikan mereka waktu untuk istirahat dan bersenda gurau bersama keluarga. Kalaupun anda memiliki pembantu jangan pernah menganggap mereka sebagai pembantu tapi anggaplah mereka sebagai saudara. Selama anda bisa mengerjakan sesuatu sendiri, maka kerjakanlah sendiri. Jangan biasakan anda ataupun anggota keluarga anda untuk berteriak memanggil nama pembantu, jika tidak benar-benar terpaksa. Ajarilah anak-anak anda untuk menghormati pembantu. Panggillah dengan panggilan yang sopan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar